Rabu, 16 Januari 2008

Beragam, Gejala dan Obat Malaria

Gejala penderita malaria terbagi atas dua bagian. Gejala klasik biasanya ditemui pada pengidap yang tidak berasal dari daerah endemis, belum memiliki kekebalan atau imunitas, dan baru pertama kali menderita malaria.
Ada tiga urutan gejala klasik yang terjadi. Pertama, menggigil selama 15-60 menit. Terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin. Kemudian, demam selama 2-6 jam, timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5 - 40°C, pada penderita hiper parasitemia—parasit tumbuh lebih dari 5%--suhu meningkat sampai lebih dari 40°C. “Berkeringat selama 2-4 jam, timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah”. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.
Sementara di daerah endemis, di mana penderita telah mempunyai imunitas terhadap malaria, gejala klasik tidak timbul secara berurutan. Ada kalanya gejala tertentu tidak muncul sama sekali, misalnya demam, menggigil, dan berkeringat.
Gejala lain yang mungkin mengikuti: sakit kepala, mual dan muntah. Gejala malaria berat atau komplikasi diantaranya gangguan kesadaran lebih dari 30 menit.
Kejang atau beberapa kali kejang, panas tinggi diikuti gangguan kesadaran. Kemudian, mata kuning dan tubuh kuning dan perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan. Selain itu, terjadi pengurangan jumlah urine atau oliguri. Dan warna urine seperti teh tua. “Terkadang muncul kelemahan umum seperti tidak sanggup duduk atau berdiri serta napas sesak,” terangnya.
Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat. Obat standar: seperti klorokuin dan primakuin. Kemudian, obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin). Ada juga obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus). Sedangkan untuk malaria berat, Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc) dan obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.

(Sumber: Artikel Harian Sumatera Ekpress, Palembang)

Tidak ada komentar: